Senin, 29 April 2013

Mengelolah Manajemen Sumber daya Data Informasi dan Teknologi

A.    MANAJER DAN TEKNOLOGI INFORMASI.
  • Banyak eksekutif sekarang memandang Teknologi Informasi sebagai teknologi enabling dalam mengelola proses cross-functional maupun interorganizational. 
  •  Teknologi informasi telah mengubah distribusi, hubungan, sumberdaya dan tanggung jawab manajer-manajer.
  • Teknologi Informasi telah menjadi enabling dalam perubahan organisasi maupun manajerial.
  • Teknologi Informasi menghilangkan layer-layer manajemen, memungkinkan bentuk-bentuk manajemen yang lebih kolaboratif.
  • Teknologi Informasi melengkapi manajer dengan informasi dan sumber daya computing.
  • Teknologi Informasi telah menghadapkan manajer-manajer kepada suatu tantangan manajemen sumberdaya informasi (Information Resource Management IRM).
Dengan demikian data/informasi, perangkat keras, piranti lunak, jaringan telekomunikasi dan personil sistem informasi harus dipandang sebagai sumberdaya yang harus dikelola oleh berbagai level manajemen sehingga penggunaan Teknologi Informasi dapat efektif untuk keuntungan operasional dan strategis dari suatu bisnis.

B.    PERFORMANSI SISTEM INFORMASI
  •  Kenyataan menunjukkan sistem informasi tidak dimanfaatkan secara efektif dan oleh banyak organisasi: hanya dipakai untuk proses bisnis tradisional.
  • Sistem Informasi tidak dimanfaatkan secara efisien: response time rendah, sering down, sistem tidak   kompatibel, data tidak terintegrasi, dll.
  • Teknologi Informasi tidak digunakan secara ekonomis: biaya Teknologi Informasi sering meningkat dengan cepat.
  • Pengalaman menunjukkan bahwa unsur dasar dari performansi sistem informasi yang manajemen yang ekstensif dan sungguh-sungguh serta melibatkan user dalam pengontrolan teknologi informasi.
  • Dengan demikian para manajer dapat menjadi anggota komite pengarah eksekutif dan menciptakan satu fungsi manajemen sistem informasi didalam unit-unit bisnisnya masing-masing.

  • Beberapa alasan kegagalan Teknologi Informasi dalam mendukung sasaran bisnis:
1.    Rendahnya prioritas usaha Teknologi Informasi
2.    Kurangnya hubungan pribadi antara orang sistem informasi dan orang non sistem informasi.
3.    Tidak fahamnya orang sistem akan lingkungan bisnis
4.    Gagalnya sistem informasi memenuhi komitmennya
5.    Tidak dipandangnya sistem informasi sebagai sumber daya kritikal oleh orang non sistem informasi.
6.    Gagalnya sistem informasi mencapai sasaran kunci
7.    Rendahnya kepemimpinan sistem informasi

C. KETERLIBATAN MANAJEMEN DALAM PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI.
  • KOMITE EKSEKUTIF TI = Top manajemen mengelola perencanaan jangka panjang
  • KOMITE PENGARAH MANAJEMEN = Manajer unit bisnis melihat dan mengevaluasi kemajuan proyek-proyek pengembangan sistem
  • MANAJEMEN TI END USER = Manajemen TI di dalam unit bisnis dan workgroups, termasuk partisipasi dalam pengembangan SI kunci
D.    MANAJEMEN SUMBER DAYA INFORMASI.
  • Manajemen sumberdaya informasi adalah konsep yang memandang data/informasi, hardware, software, networks dan personel sebagai sumber daya organisasi yang harus dikelola secara efisien, ekonomis dan efektif untuk keuntungan organisasi.
  • Manajemen sumberdaya informasi terdiri dari:
  1. Manajemen strategis: pemanfaatan teknologi informasi untuk keunggulan strategis.
  2. Manajemen operasional: pengelompokan aktivitas layanan informasi seperti pengembangan  sistem, operasi, dll.
  3. Manajemen sumberdaya: Teknologi informasi dikelola seperti asset lainnya.
  4. Manajemen teknologi: mengikuti perkembangan teknologi
  5. Manajemen terdistribusi: Pengelolaan teknologi informasi menjadi tanggung jawab semua pimpinan pada semua level.

D.    MANAJEMEN STRATEGIS

  • Teknologi informasi dikelola untuk dapat berkontribusi pada tujuan strategis dan keunggulan kompetitif perusahaan.
  •  Chief Information Officer (CIO) adalah suatu posisi manajemen senior yang mengawasi semua teknologi informasi perusahaan yang dipusatkan pada perencanaan sistem informasi dan strategi jangka panjang.
  • CIO tidak langsung melaksanakan layanan informasi harian.
  • Perencanaan strategis sistem informasi bertujuan untuk:
  1. Menyesuaikan teknologi informasi dengan visi dan sasaran bisnis.
  2.  Memperoleh keunggulan kompetitif
  3. Mengelola sumberdaya
  4. Merancang arsitektur teknologi informasi organisasi:
-    Flatform teknologi
-    Sumberdaya data
-    Porfolio aplikasi
-    Organisasi Teknologi Informasi

E.    MANAJEMEN OPERASIONAL.

  • Didalam kebanyakan perusahaan besar fungsi sistem informasi diorganisasikan ke dalam satu departemen atau divisi khusus.
  •  Nama divisi beragam-ragam antara lain divisi: layanan informasi, layanan komputer, pengolahan data, pengolahan data elektronik, sistem informasi manajemen dan manajemen sumberdaya informasi.
  • Sentralisasi vs desentralisasi
  • Mengikuti perubahan ‘trend’
  • Mengelola pengembangan sistem
  • Mengelola operasional sistem informasi
  • Divisi layanan informasi dapat mencakup:
1.    pengembangan sistem
2.    operasi
3.    layanan teknis

F.    MANAJEMEN SUMBERDAYA

  • Sumber daya informasi harus dianggap sama dengan asset lainnya yang harus dikelola
  •  Sumberdaya informasi mencakup:
1.    Sumber Daya Manusia
a.    End User
b.    Spesialis Sistem Informasi

2.    Sumber Daya Hardware
a.    Sistem Komputer
b..    Periperal

3.    Sumber Daya Software
a.    Software Sistem
b.    Softrware Aplikasi
c.      Prosedur

4.    Sumber daya Data
a.    data base
b.    basis pengetahuan

5.    Sumber daya network
a.    Media Komunikasi
b.    Network  Support
  • Sumber daya informasi harus dikelola oleh berbagai tingkatan manajemen
  •  Karir dalam bidang sistem informasi:
1.    Top management:
-    CIO/VP IS
-    Director, IS
-    Director, IS development
-    Director, IS operation

2.    Network
-    Director, network
-    Telecommunication manager
-    Network administrator
-    LAN manager

3.    System development
-    project manajer
-    Senior system analyst
-    Database manager
-    Database analyst

4.    E-commerce & web support
-    E-commerce manager
-    Internet strategy dircetor
-    Manager of internet/intranet technologgy
-    Webmaster/web designer

G.    MANAJEMEN TEKNOLOGI.

  • Falsafah manajemen sumberdaya informasi menekankan bahwa semua teknologi yang mengolah, menyimpan dan menghasilkan data dan informasi harus dikelola sebagai sistem-sistem yang terintegrasi dari sumberdaya organisasi.
  •  Teknologi tersebut mencakup:
1.    Internet dan intranet
2.    Electronic commerce dan collaborative systems
3.    Segala bentuk pengolahan informasi berbasis komputer baik yang tradisionil maupun yang modern
  • Manajemen teknologi mencakup:
1.    Manajemen jaringan
2.    Manajemen teknologi maju

H.    MANAJEMEN TERDISTRIBUSI

  • Tanggung-jawab pengelolaan teknologi informasi semakin berkembang keaarah pendistribusian tanggung jawab kepada para manajer pada semua level dan fungsi di dalam suatu organisasi.
  • Manajemen sumberdaya informasi tidak hanya menjadi tanggung jawab CIO, tetapi juga smeua pimpinan.
  • Mengelola End-user computing
  • Mengelola akses internet
  • Pentingnya standarisasi teknologi informasi:
1.    Mengurangi biaya dukungan
2.    Mengurangi kompleksitas
3.    Portabilitas ekspertis
4.    Interoperabilitas
5.    Diskon volume
6.    Mengurangi biaya training
7.    Sharing informasi

Sejarah Google Driverless Car

Blog ini akan membahas mengenai kendaraan autonomous, kendaraan robot, serta mengulas sedikit tentang teknologi dibelakangnya. Kendaraan autonomous merupakan teknologi baru yang berpotensial untuk mengubah pola hidup masyarakat, untuk lebih spesifiknya, mengubah sistem transportasi yang menggerakkan masyarakat sehari-hari. Dengan diciptakannya kendaraan autonomous, diharapkan jaringan transportasi kedepannya bisa lebih aman.

Kendaraan autonomous adalah kendaraan yang dapat beroperasi dengan aman dan efektif tanpa perlu dikendalikan oleh manusia. Kendaraan ini terdiri atas kumpulan sistem-sistem yang saling bekerja sama untuk memungkinkan kendaraan tersebut melintasi lingkungannya. Salah satu sistem yang paling penting adalah sensor. Contoh sensor yang umum digunakan antara lain: Global Positioning System, kamera video, LIDAR, dan RADAR. Kendaraan autonomous menggunakan sebuah komputer pusat untuk memproses data-data yang diterima oleh sensor. Dengan menggunakan algoritma yang berbeda-beda, komputer dapat menentukan jalur mana harus diambil. Baru kemudian komputer pusat memerintahkan mobil untuk melakukan tindakan yang sesuai.

Latar Belakang dan Motivasi :

Teknologi kendaraan autonomous memiliki sejarah yang cukup panjang. Prototipe pertama yang dapat berfungsi dengan baik diciptakan pada tahun 1980. Dengan menggunakan kamera, prototipe ini berhasil menempuh 100km jalan kosong tanpa perlu dikemudikan oleh manusia. Dengan keberhasilan ini, muncul banyak proyek pada tahun 80-an dan 90-an menggunakan sistem serupa yang digunakan untuk menyetir melalui jalan raya, baik pada lalu lintas ringan atau tidak ada sama sekali.

Jadi mengapa kita harus melakukan riset kendaraan autonomous? Dalam pengembangan autonomuos car, para peneliti sadar bahwa mereka mereka ingin memecahkan masalah keselamatan berkendara dan efisiensinya. Maka dari itu, tujuan utama dilakukan penelitian adalah untuk mencegah atau mengurangi kecelakaan lalu lintas, mengurangi waktu orang berkendara, serta mengurangi emisi karbon. Ini dapat dilihat dari usaha google menggunakan mobil Toyota Prius yang mana dikenal sebagai mobil hybrid yang sangat ramah terhadap lingkungan. Ada pula, penciptaan mobil ini untuk membantu orang-orang berkemampuan terbatas agar memudahkan mobilitas mereka beraktifitas. Kita mengimpikan masa depan di mana segala sesuatunya berjalan secara otomatis dan bebas kendala.

Hadware pada google autonomous / Driverless Car

Untuk memahami lebih lanjut mengenai teknologi mobil autonomous, saya menggunakan contoh google autonomous car. Google autonomous car merupakan mobil autonomous yang dapat mengendalikan dirinya sendiri untuk memudahkan transportasi manusia. Sebuah kendaraan autonomous dapat mendeteksi lingkungan di sekitarnya dan dapat menavigasi dirinya sendiri dengan bantuan sensor-sensor yang ada padanya. Pada pengembangannya saat ini, manusia/operator dapat mengatur destinasi yang diinginkan tanpa perlu melakukan kegiatan mekanis seperti memindahkan gigi atau menginjak kopling mobil untuk mengoperasikan mobil itu.


Dari contoh autonomous car di atas, dapat kita lihat bahwa google menggunakan mobil Toyota Prius yang dimodifikasi sedemikian rupa untuk menyesuaikan dengan konsep mobil autonomous yang diinginkan. Pada google autonomous car, terdapat banyak sensor yang masing-masing berguna sebagai sarana navigasi mobil dan detektor keadaan lingkungan berkendara seperti lalu lintas, pejalan kaki, atau pengendara lainnya. Berikut adalah contoh sensor-sensor yang digunakan pada google autonomous car:

1.    LIDAR.
merupakan suatu sensor yang terletak di atas atap mobil yang melakukan gerakan rotasi 360 derajat selama mobil berkendara secara otomatis. Cara kerja sensor ini adalah melakukan gerakan memutar untuk mendapatkan visualisasi lingkungan sekitar dalam radius 200 kaki. Dari hasil visualisasi tersebut, komputer yang di dalam mobil akan memroses data yang diperoleh untuk menghasilkan suatu peta 3d secara real time terhadap lingkungan sekitar. Dari sini komputer akan mengontrol arah gerak mobil dengan pertimbangan hasil visualisasi tadi.

2.    Position Estimator.
sensor ini diletakan di sekitar ban kendaraan. Cara kerja nya adalah mendeteksi arah gerak ban, apakah telah sesuai dengan instruksi yang diberikan, yaitu destinasi yang telah ditentukan berdasarkan peta arah yang dibentuk oleh komputer.

3.    Video Camera.
cara kerja alat ini tiada lain adalah sebagai mata kendaraan tersebut, di mana fungsi utamanya adalah untuk mendeteksi objek-objek bergerak seperti pejalan kaki
atau pengendara sepeda.

4.    RADAR.
sensor radar di sini berfungsi untuk menentukan suatu objek yang mendekat atau menjauhi kendaraan. Ini merupakan suatu sensor yang lebih maju dari pada sensor parkir mobil yang kita kenal selama ini.



Sofware dalam Google Driverless Car

FROG (Free Ranging On Grid)

technology adalah salah satu dari teknologi Driverless Car yang berasal dari Belanda. Kendaraan Frog dilengkapi dengan computer yang berisi peta wilayah dimana kendaraan tersebut beroperasi. Mobil ini menggunakan berbagai titik kalibrasi (landmark elekrtonik untuk kendaraan) di wilayah kerjanya. Kendaraan mulai dari lokasi yang dikenal dan menggunakan peta untuk menentukan rute tujuan. Kendaraan ini dengan sendirinya menyimpan semua jalur dan lokasi yang telah dilaluinya untuk nanti digunakan pada perjalanan selanjutnya.

                                                                  FROG di Belanda

FROG dapat digunakan untuk transportasi umum, penumpang tinggal menekan tombol pemanggil kendaraan. Ketika kendaraan FROG tiba, penumpang masuk dan menekan tombol untuk tujuan mereka menggunakan on-nboard computer, peta, dan titik kalibrasi. Kelemahan dari teknologi FROG adalah hanya dapat digunakan dalam area yang terbatas. Saat ini pengembangan sedang dilakukan agar FROG dapat digunakan dalam area yang lebih luas.


Robotics & Sensory Systems

Artifisial Intelligence adalah salah satu cabang dalam ilmu computer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Manusia dapat menyelesaikan tugasnya karena manusia mempunyai pengetahuan dan pengalaman. Pengetahuan diperoleh dari “belajar”. Semakin banyak manusia belajar, maka semakin banyak kemampuanya untuk menyelesaikan masalah. Namun, bekal pengetahuan saja tidak cukup, manusia juga diberi akal untuk melakukan penalaran. Sehingga mereka bisa mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki.

Agar computer bisa bertindak seperti manusia, maka computer juga harus diberi bekal pengetahuan dan kemampuan untuk menalar. Untuk itu lah Artificial Intelligenceakan mencoba memberikan metode pada computer agar bisa menjadi mesin yang pintar.

Aplikasi Artificial Intelligence (AI)

Artifisial Intelligence tidak hanya dominan dalam bidang ilmu computer dan informatika saja, tapi bisa dikombinasikan dengan bidang ilmu lain. Misalnya gabungan Artificial Intelligence dengan Teknik Elektro melahirkan berbagai ilmu seperti : pengolahan citra, teori kendali, pengenalan pola, robotika, dll. Gabungan Artificial Intelligence dengan Bidang Manajemen menghasilkan system pendukung keputusan (Decision Support Systems). Ruang lingkup utama Artificial Intelligence antara lain :

1.    System Pakar (Expert System)
2.    Pengolahan Bahasa Alami (Natural Language Processing)
3.    Pengenalan Suara (Speech Recognition)
4.    Robot (Robotics & Sensory Systems)
5.    Penginderaan (Computer Vision)
6.    Intelligence Computer
7.    Game
Dalam hal ini saya secara khusus membahas bagian Robotics & Sensory Systems

Mobil + Artificial Intelligence = Driverless Car

Driverless Car merupakan mobil tanpa pengemudi (manusia) yang dilengkapi dengan system autopilot yang mampu mengemudi dari suatu titik ke titik lain tanpa bimbingan oleh operator (manusia). Beberapa keuntungannya adalah :

1.    Menghindari kecelakaan akibat kesalahan pengemudi
2.    Pengelolaan arus lalu lintas yang lebih baik
3.    Tidak membutuhkan pengemudi, sehingga pemilik kendaraan bisa melakukan tugas lain atau beristirahat  selama dalam perjalanan mereka

Secara tidak langsung Driverless Car dapat mengurangi jumlah kendaraan di seluruh dunia, menghilangkan kebutuhan untuk lisensi pengemudi (SIM), rambu lalu lintas, patrol jalan raya, dan asuransi kendaraan.

System ini bekerja dengan men-simulasikan persepsi manusia dan pengambilan keputusan selama mobil mengemudi (sendiri) melalui perangkat lunak computer canggih yang dihubungkan  dengan berbagai sensor seperti kamera, radar, dan GPS. Negara pengembang Driverless Car ini adalah Belanda (FROG), Amerika Serikat (DARPA Grand Challange), dan Google (Google Driverless Car Project).

Why Driverless Car ?
Apa yang menjadi penyebab utama dalam kecelakaan lalu lintas ? Kesalahan pengemudi. Menggunakan ponsel ketika berkendara, system hiburan dalam mobil, lalu lintas yang ramai, system jalan yang rumit. Jika mengemudi dapat dilakukan oleh system computer tentu saja hal diatas bisa dihindari. Pada saat ini sedang dikembangkan suatu system yang kompleks yang memungkinkan mobil untuk mengemudi sendiri dimana penumpang memberitaukan alamat tujuannya saja dan mobil yang menentukan jalur teraman dan tercepat samapai tujuan. Selain itu, juga dikembangkan teknologi agar mobil-mobil ini bisa parkir dengan sendirinya ditempat yang telah disediakan.

dikutif : http://hermawanrudy.wordpress.com

Google Driverless Car adalah salah satu kemajuan teknologi terbaru masa depan

Selain FROG (Free Ranging On Grid) teknologi Driverless Car juga dikembangkan oleh Google.
Google Driverless Car merupakan proyek dari Google yang dipimpin oleh Sebastian Thurn. Ketika sahabatnya meninggal dalam kecelakaan mobil, dia men-dedikasikan hidupnya untuk menyelamatkan orang lain dari kecelakaan mobil, sehingga dia membuat driverless car.



                                                   Cara kerja Google Driverless Car

System ini menggabungkan informasi yang dikumpulkan dari Google Street View dengan Artificial Intelligence software yang menggabungkan input dari kamera video yang ada di dalam mobil, LIDAR (sensor optikal yang menggunakan laser untuk mengetahui jarak/posisi benda yang ada di segitarnya) sensor diatas kendaraan, radar sensor dibagian depan kendaraan, dan sensor posisi yang melekat pada salah satu dari bagian belakang roda untuk menentukan posisi mobil pada peta. Dalam system ini, batas kecepatan telah ditentukan dan disimpan pada peta serta dapat mempertahankan jarak dari kendaraan lain yang ada disegitarnya dengan menggunakan system sensor. 



Pada gambar diatas, tampak pengemudi tidak perlu melakukan kegiatan apapun, dengan kamera, computer, dan sensor yang ada mobil dapat berjalan dengan sendirinya sampai ditempat tujuan dengan aman.
Meskipun berjalan secara otomatis, tapi bukan berarti manusia kehilangan control sepenuhnya atas kendaraan mereka. System ini menyediakan override yang memungkinkan pengemudi manusia untuk mengambil alih kendali seperti menginjak rem atau memutar roda, mirip seperti cruise control yang sudah terdapat pada setiap mobil.



Pada gambar diatas kamera dan sensor bagian depan Driverless Car mendeteksi adanya pejalan kaki yang sedang menyeberang jalan. Sehingga mobil secara otomatis me-rem. Setelah lewat, mobil kembali melanjutkan perjalanannya.
Google telah menguji beberapa kendaraan yang dilengkapi dengan system ini, mengemudi sejauh 1000 mil tanpa adanya campur tangan atau control dari manusia. Google telah melakukan pengujian di daerah San Fransisco Lambard Street yang memiliki lalu lintas yang padat, Jembatan Golden Gate, Pasific Coast Highway, dan jalur lingkar danau Tahoe. Google lebih meningkatkan akurasi dari system ini agar dapat membantu mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas.
berikut ini saya  tuliskan contoh teknologi Driverless Car yang sudah ada.